Implementasi Nilai-Nilai Aswaja Melalui Pembelajaran Ma’arif di Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama (SD NU) Hasanuddin Dilem 02 Kabupaten Malang
The Implementation of Aswaja Values Through Ma'arif Learning at Sekolah Dasar Nahdatul Ulama Hasanuddin Dilem 02 Kabupaten Malang
Abstract
Currently, religion is one of the most frequently discussed issues. There are many divisions and animosities among Muslims because of different views, both from political views, religious views, and even culture. This condition is found in various cases of radical thought movements and ideas that have grown and developed in this country. Such as a series of cases of violence in the name of religion that often occur in various regions in Indonesia, the destruction of places of worship, the rejection of different groups, and several suicide bombings are cases that have captured the attention of the world public. This study aims to determine Aswaja values in Ma'arif learning, to know the implementation of Ma'arif learning in instilling Aswaja values. This descriptive qualitative article aims to identify the implementation of Ma’arif learning in instilling Aswaja values. The findings of this study include the Aswaja values applied to Ma’arif learning at SD NU Hasanuddin Dilem 02 Malang, including the value of tawassut, i’tidal, tawazun and tasamuh. The implementation of Ma’arif learning as a medium for instilling the value of Aswaja is in the subjects of Fiqh, Al-Quran Hadith, Islamic Civilization and Aqidah Akhlak. The supporting factors are the environment and daily Aswaja activities, while the inhibiting factors are the lack of time allocation and learning that is considered less interesting. From this study, schools can create programs that hone students' knowledge and social skills. Schools can also provide more learning allocations and learning is implemented in a more attractive way for students.
Saat ini, agama adalah salah satu isu yang paling sering dibicarakan. Banyak perpecahan dan permusuhan di kalangan umat Islam karena perbedaan pandangan, baik dari pandangan politik, pandangan agama, bahkan budaya. Kondisi ini bisa dijumpai dari berbagai gerakan dan paham radikal yang tumbuh dan berkembang di tanah air ini. Seperti serangkaian kasus kekerasan mengatasnamakan agama sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia, perusakan rumah-rumah ibadah, penolakan terhadap kelompok yang berbeda, dan sejumlah tragedi bom bunuh diri merupakan kasus yang menyita perhatian publik dunia. Artikel ini bertujuan mengetahui nilai-nilai Aswaja dalam pembelajaran Ma’arif dan implementasi pembelajaran Ma’arif dalam penanaman nilai-nilai Aswaja. Artikel kualitatif deskriptif ini bertujuan menjelaskan implementasi pembelajaran Ma’arif dalam penanaman nilai-nilai Aswaja. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa nilai-nilai Aswaja yang diterapkan dalam pembelajaran Ma’arif di SD NU Hasanuddin Dilem 02 Malang meliputi nilai-nilai tawassut, i’tidal, tawazun dan tasamuh. Implementasi pembelajaran Ma’arif sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai Aswaja melalui mata pelajaran Fikih, Al-Quran Hadis, Sejarah Kebudayaan Islam dan Akidah akhlak. Faktor-faktor pendukungnya adalah lingkungan sekitar dan kegiatan Aswaja harian, sedangkan faktor-faktor penghambatnya adalah kurangnya alokasi waktu dan pembelajaran yang dirasa kurang menarik. Implikasi artikel ini, sekolah dapat menyusun program-program yang dapat mengasah pengetahuan dan keterampilan sosial peserta didik. Serta menyediakan waktu pembelajaran yang memadai dan penerapan pembelajaran yang lebih menarik bagi para peserta didik.
Kata Kunci: Aswaja, Implementasi Belajar, Pembelajaran Ma’arif, Nilai-Nilai Aswaja.