Pemberdayaan Literasi Masyarakat Desa Melalui Sinergi Pustakawan Perguruan Tinggi dan Taman Baca Masyarakat

Empowering Village Community Literacy Through Synergy Between University Librarians and Community Reading Parks

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemberdayaan literasi masyarakat desa melalui sinergi antara pustakawan perguruan tinggi dan Taman Baca Masyarakat (TBM) Saudara Pustaka di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kondisi masyarakat pedesaan yang masih menghadapi keterbatasan infrastruktur pendidikan, rendahnya literasi digital, minimnya budaya baca, serta ketimpangan akses terhadap sumber daya informasi. Tantangan tersebut semakin relevan di tengah pesatnya perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), yang menuntut keterampilan literasi baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis model kolaborasi pustakawan perguruan tinggi dan komunitas lokal dalam membangun ekosistem literasi berbasis komunitas yang inklusif, partisipatif, dan berkelanjutan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi program TBM meliputi: bimbingan belajar, program satu minggu satu cerita dengan bahan bacaan bermutu, kelas literasi digital dasar, kelas tematik, pelestarian budaya lokal, serta pelibatan generasi muda sebagai relawan literasi. Program-program ini terbukti mendukung pengelolaan TBM sekaligus meningkatkan minat baca, kesadaran literasi digital, serta keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi secara kontekstual. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa sinergi pustakawan perguruan tinggi dan TBM dengan dukungan teknologi AI mampu mentransformasi ruang baca desa menjadi pusat pembelajaran masyarakat yang adaptif di era digital. Model ini berpotensi direplikasi di wilayah lain dengan penguatan jejaring kolaborasi perguruan tinggi, komunitas, dan dukungan institusional berkelanjutan. Temuan ini menegaskan peran pustakawan akademik sebagai agen perubahan dalam pemberdayaan literasi pedesaan di Indonesia.