RELASI DAN REKONSILIASI ANTARA PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENDIDIKAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.32478/evaluasi.v1i2.75Keywords:
Relasi Dan Rekonsiliasi, Pendidikan Islam, Pendidikan BaratAbstract
Mengacu pada daftar yang dilansir http://www.mbctimes.com/, 20 negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik pada tahun 2015/2016 adalah: 1) Korea Selatan; 2) Jepang; 3) Singapura; 4) Hong Kong; 5) Finlandia; 6) Inggris Raya (UK); 7) Kanada; 8) Belanda; 9) Irlandia; 10) Polandia; 11) Denmark; 12) Jerman; 13) Rusia; 14) Amerika Serikat; 15) Australia; 16) Selandia Baru; 17) Israel; 18) Belgia; 19) Republik Ceko; 20) Swiss 1. Demikian halnya dengan daftar perguruan tinggi terbaik edisi tahun 2015/2016 yang dilansir berbagai media online seperti http://www.webometrics, mayoritas masih didominasi oleh negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (Harvard University [1], Stanford University [2], Massachusetts Institute of Technology [3]), Inggris (University of Oxford [13], University of Cambridge [14]) dan Kanada (University of Toronto [16]) 2. Terlepas dari bias media, sungguh miris jika menengok laporan ini, karena tidak ada satu pun negara mayoritas muslim yang masuk di dalamnya. Data ini menunjukkan dominasi sistem pendidikan Barat terhadap pendidikan Islam.
Adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa pendidikan Barat telah memberi pengaruh signifikan terhadap berbagai dimensi pendidikan Islam. Misalnya: Input peserta didik diklasifikasikan melalui tes IQ yang dikembangkan psikolog Perancis, Alferd Binet tahun 1905. Metode Binet dalam menghitung angka IQ adalah usia mental seseorang dibagi dengan usia kronologis, lalu dikalikan dengan 100. Rumusnya adalah: IQ = MA/CA x 100 di mana MA adalah Mental Age, sedangkan MC adalah Chronological Age3. Atau trend yang lebih mutakhir adalah tes Kecerdasan Majemuk yang dikenal dengan Multiple Intelligences Research (MIR). MIR adalah instrumen riset yang dapat memberikan deskripsi tentang kecenderungan kecerdasan seseorang. Dari hasil analisis MIR, dapat disimpulkan gaya belajar terbaik bagi seseorang. MIR ini mengacu pada Kecerdasan Majemuk (Multiple Inteligences) yang digagas psikolog Amerika Serikat, Howard Gardner 4.
Metode pembelajaran berbasis siswa aktif mayoritas didasarkan pada teori yang digagas ilmuwan Barat, seperti Quantum Teaching oleh Bobbi DePorter dkk. Quantum Teaching diciptakan berdasarkan berbagai teori pendidikan, seperti Accelerated Learning (Luzanov), Multiple Intelligence (Gardner), Neuro-Linguistik Programming (Ginder dan Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson and Johnson) dan Elemen of Effective Instruction (Hunter). Jadi, Quantum Teaching telah merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik, sehingga menjadi sebuah paket multisensori, multikecerdasan dan kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi 5. Demikian halnya dengan model-model pembelajaran kooperatif seperti STAD (Student Teams Achievement Division) yang dikembangkan Robert Slavin dan Jigsaw oleh Elliot Aronson; model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dikembangkan Robert M. Gagne; Contextual Teaching and Learning (CTL) yang digagas Elaine B. Johnson; dan lain sebagainya 6.
Evaluasi pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan Islam juga masih didasarkan pada taksonomi Benjamin S. Bloom, yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Bloom, 90% perbedaan prestasi belajar disebabkan tiga faktor utama. Pertama, perilaku entri kognitif, yaitu kompetensi peserta didik ketika dihadapkan pada tugas belajar baru. Kedua, perilaku entri afektif yang terkait motivasi belajar awal hingga optimal. Ketiga, menyesuaikan pembelajaran yang berkaitan degan media dan waktu serta dorongan dan individualisasi 7. Pada praktiknya, penilaian yang dilakukan pendidik harus memuat keseimbangan ketiga domain tersebut. Penilaian aspek kognitif dilakukan setelah peserta didik mempelajari satu kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian aspek afektif dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, baik di kelas maupun di luar kelas. Penilaian psikomotorik dilakukan selama berlangsungnya proses belajar-mengajar 8.
Paparan di atas mengindikasikan bahwa pendidikan Barat telah berpengaruh signifikan terhadap pendidikan Islam, baik pada tahap pra, proses maupun pasca pembelajaran.
Di samping membawa pengaruh positif, pendidikan Barat juga membawa pengaruh negatif terhadap pendidikan Islam. Inilah pandangan Mujamil Qomar yang menegaskan bahwa problem utama pendidikan Islam saat ini adalah problem epistemologi. Hal ini disebabkan filsafat pendidikan yang diberikan pada departemen kependidikan Islam sekarang ini, sepenuhnya filsafat pendidikan Barat, sehingga sistem pendidikan Islam kental oleh pengaruh pendidikan Barat. Sedangkan pendidikan Barat dibangun di atas filsafat pendidikan yang menggunakan pendekatan epistemologi yang banyak bertentangan dengan ajaran Islam, semisal anti-metafisika 9.
Misalnya: Filsafat pendidikan Barat yang bersifat Pragmatisme dan Materialisme berimplikasi pada tujuan pendidikan yang cenderung diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama dunia korporasi; sehingga mengantarkan keterampilan vokasional sebagai tujuan pokok pendidikan. Parameter kesuksesan lembaga pendidikan pun menjadi lebih dangkal, yaitu seberapa besar alumni yang berhasil diserap oleh dunia usaha. Orientasi vokasional yang berlebihan tersebut telah mengikis orientasi spiritualisme dalam pendidikan Islam. Dampaknya adalah krisis moral yang mengarah pada dehumanisasi. Contoh konkretnya adalah fenomena “Indonesia Darurat Moral†yang digaungkan oleh para tokoh nasional, seperti Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva yang menyebut Indonesia saat ini tengah dilanda darurat moral lantaran maraknya kejahatan seksual yang sudah masuk ke berbagai generasi bangsa 10.
Dalam konteks rekonsiliasi antara pendidikan Barat dan pendidikan Islam, penulis tertarik untuk membangun “jembatan emas†antara aspek positif pendidikan Barat dengan aspek positif pendidikan Islam. Jembatan emas tersebut dibangun di atas pilar Maqashid Syariah. Maqashid Syariah adalah tujuan-tujuan agung Syariat Islam atau hikmah-hikmah yang diletakkan oleh Allah SWT dalam setiap hukum syariat Islam. Inti Maqashid Syariah adalah merealisasikan kemaslahatan umat manusia, di dunia maupun di akhirat; baik dengan cara mendatangkan manfaat maupun menampik mafsadat 11. Inilah yang penulis maksudkan dengan redaksi ‘rekonfigurasi’ sepanjang bahasan dalam tulisan ini.
Â
Downloads
References
Auda, Jasser. al-Maqasid untuk Pemula. Penerjemah Ali ‘Abdelmon’im. Yogyakarta: UIN-Suka Press. 2012.
____________. Membumikan Hukum Islam melalui Maqasid Syariah: Pendekatan Sistem. Penerjemah Rosidin dan Ali Moen’im. Bandung: Mizan. 2015.
Chatib, Munif. Sekolahnya Manusia: Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: Kaifa. 2015.
Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2009.
Palmer, Joy A. [ed.]. 50 Pemikir Paling Berpengaruh terhadap Dunia Pendidikan Modern: Biografi. Dedikasi dan Kontribusinya. Yogyakarta: Laksana. 2010.
Qomar, Mujamil. Epistemologi Pendidikan Islam: Dari Metode Rasional Hingga Metode Kritik. Jakarta: Erlangga. 2006.
Rosidin. Metodologi Tafsir Tarbawi Jakarta: Amzah. 2015.
Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. 2013.
Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir: Syarat. Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami al-Qur’an. Tangerang: Lentera Hati. 2013.
al-Zuhaili, Wahbah. Ushul al-Fiqh al-Islami. Damaskus: Dar al-Fikr. 2001.
http://www.mbctimes.com/english/20-best-education-systems-world diakses 1 Juni 2016.
http://www.webometrics.info/en/world diakses 1 Juni 2016.
http://news.okezone.com/read/2016/05/18/337/1391809/hamdan-zoelva-sebut-indonesia-darurat-moral diakses 1 Juni 2016..
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors hold and retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
Similar Articles
- Tri Mardiansah, Muhammad Daniel, Mi'raj Mi'raj, Evaluasi Program Tahfidz Ummi Model CIPP di Sd Ummu Aiman Malang , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 8 No. 2 (2024): Evaluasi-Edisi September
- Muhammad Faishal Haq, MANAJEMEN GURU ERA OTONOMI DAERAH , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 1 No. 2 (2017): EVALUASI-edisi SEPTEMBER
- Irwan Fathurrochman, Siswanto Siswanto, Irfan Qowwiyul Aziz Alhajj, Syaiful Bahri, Muhammad Amin, PERAN KEPALA TATA USAHA DALAM MENGEMBANGKAN PENGELOLAAN ARSIP PERKANTORAN , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 8 No. 1 (2024): Evaluasi-Edisi Maret
- Umi Salamah, PENJAMINAN MUTU PENILAIAN PENDIDIKAN , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 2 No. 1 (2018): EVALUASI-edisi MARET
- - Romdloni, MANAJEMEN PERSONALIA SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PERSONALIA DI MADRASAH , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 1 No. 1 (2017): EVALUASI-edisi MARET
- Ahmad Buchori Muslim, KONSEP KEPEMIMPINAN PERSPEKTIF TASAWUF POSITIF MODERN , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 3 No. 1 (2019): EVALUASI-edisi MARET
- Anwar Sa'dullah, Triyo Supriyatno, Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Lembaga Pendidikan Isalm Berbasis Sustainable Development Goals Di Yayasan Pendidikan Anak Saleh Kota Malang , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 5 No. 1 (2021): EVALUASI-Edisi Maret
- A. Qomarudin Qomarudin, BIAYA MUTU PENDIDIKAN , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 2 No. 2 (2018): EVALUASI-edisi SEPTEMBER
- Uuh Buchori, Ilzamudin Ma'mur, Ali Muhtarom, PERAN PENTING KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM PROSES PENGEMBANGAN MADRASAH , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 8 No. 1 (2024): Evaluasi-Edisi Maret
- Jodang Setia Adi Anista, PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENGAWAL EKONOMI KREATIF , Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam: Vol. 8 No. 1 (2024): Evaluasi-Edisi Maret
You may also start an advanced similarity search for this article.